Koalisi Masyarakat Sipil Minta SBY Bentuk Tim Investigasi Kasus LP Sleman


Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk tim independen untuk menginvestigasi peristiwa penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman. Tim harus mengungkap pelaku penyerangan.

"Presiden harus membentuk tim investigasi independen. Selama ini tidak pernah ada tindak lanjut dari hasil investigasi kasus pelanggaran HAM, kita tidak bisa membiarkan negara mengurusi kasus ini sendiri," kata perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil, Hendardi dalam jumpa pers di Hotel Aryaduta, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2013).

Hendardi menilai penyerangan Lapas Sleman pada akhir pekan lalu (23/3) dilakukan oleh kelompok terlatih yang beraksi secara teroganisir. "Penyerangan bukan dilakukan orang biasa," sebutnya.

Dugaan ini muncul karena penyerangan dilakukan sistematis dan cepat. Selain itu penyerang juga mempersenjatai diri dengan senjata AK-47 dan granat.

"Sangat sulit menyangkal pelaku berasal dari kelompok terlatih, karena ada beberapa bukti tersamar yang mengatakan bahwa mereka menggunakan bahasa komando saat penyerangan," ujar Ketua Badan Pengurus Setara Institute ini.

Akademisi dari Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola berharap tim investigasi gabungan cepat mengungkap kasus penyerangan Lapas Sleman. "Jika enam bulan tidak ada tindakan apa-apa, kami akan melapor ke PBB," ancamnya.

Komisioner Komnas HAM, Otto Nur Abdullah menegaskan komitmen komisinya memberikan perlindungan terhadap saksi mata penyerangan lapas. "Komnas HAM akan membantu memberikan perlindungan," ujarnya.

Menurutnya pengungkapan kasus ini harus didukung 3 lembaga negara yakni Polri, TNI dan Kementerian Hukum dan HAM. "Jangan sampai isu ini digeser ke arah sentimen etnis," kata Abdullah berpesan.

Sumber: Detik.com

Posting Komentar

0 Komentar