Ketimpangan Ekonomi Rakyat Indonesia Makin Menganga


JAKARTA, Mediawarga.info--Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2013. Akan tetapi, laju penurunan itu dipandang tidak seimbang bila dibandingkan dengan laju kekayaan.


Kepala Grup Asesmen Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Doddy Zulverdi mengatakan pertumbuhan ekonomi regional memang menyumbang dampak positif terhadap penurunan jumlah orang miskin. Akan tetapi, laju kenaikan pendapatan masyarakat kelas menengah lebih kencang.



"Ketimpangan bukan karena orang miskin tambah miskin. Orang miskin memang naik kelas, tapi orang kaya kenaikannya lebih tinggi. Jadi tidak seimbang," kata Doddy di Kantor Pusat BI, Selasa (18/2/2014).



Hal itu terlihat angka tingkat kesenjangan ekonomi (Rasio Gini) penduduk Indonesia meningkat dibandingkan tahun 2012. Rasio Gini tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan tahun 2012, yakni 0,41 persen. Indonesia pernah mencapai angka gini rasio terendah pada tahun 2008 yang saat itu hanya 0,35 persen.



Doddy mengungkapkan kondisi ini menjadi tantangan BI dalam membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan tingkat kesenjangan penduduk Indonesia. Untuk itu, BI akan aktif dalam pengembangan klaster di daerah antara lain melalui dukungan penguatan kelembagaan, peningkatan kompetensi petani atau peternak, dan hubungan pada pembiayaan perbankan. (KOMPAS.com)



"Pengembangan klaster diarahkan pada komoditas pangan yang berkontribusi dalam pembentukan harga di daerah dan komoditas yang dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat," ujarnya.

Baca Juga : 

Kwik Kian Gie: Kemiskinan Sudah Melampaui Batas Kemanusiaan Media Warga Online
Soal Orang Miskin, Indonesia Lebih Baik dari China

Posting Komentar

0 Komentar