Mohon Segera Bangun Kembali Sekolah Kami

Siswa SDN 3 Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan terpaksa belajar di teras sekolah karena gedung yang mereka tempati terancam roboh, Rabu (25-3). (Yud/Lampost)

Lampung Utara, Mediawarga.info--Tawa kecil Kines (7) bersama kawan-kawannya terlihat riang saat bermain di halaman sekolah SDN 03 Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara , Rabu (25-3).

Dia adalah salah satu murid klas I SD setempat yang terpaksa mengikuti ujian tengah semester (UTS) sekolah di halaman teras sekolah karena atap gedung sekolah yang dulu mereka tempati untuk kegiatan belajar mengajar (KBM)  kondisinya memprihatinkan dan nyaris runtuh.

“Belajar di teras sekolah ngak gerah mas. Beda dengan belajar di dalam klas. Tapi, saya tidak bisa konsentrasi inginnya main terus dan kalau siang, udara di teras panas” ujarnya polos.

Saat disinggung mengenai gedung sekolah tempat dia belajar dulu yang saat ini kondisi atapnya nyaris roboh, dia menjawab, ingin segera di bangun.

“Kalau belajar di teras terus-terusan bosan mas. Inginnya di dalam kelas lagi  kayak dulu tapi saya ngak tahu kapan ya kelas di bangun” kata Kines kembali.

Sementara, Kepala Sekolah SDN 03 Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan, Diah Winarni saat ditemui di ruang kerjanya menuturkan bangunan berukuran 57 meter x 7 meter yang didirikan sekitar tahun 1984 itu kondisinya sudah memprihantinkan karena kayu penyangga atap bangunan patah dan nyaris runtuh. Gedung yang terbagi menjadi tiga lokal kelas untuk kelas I, II dan III ditambah satu gudang dan wc dengan ukuran masing-masing 2 meter x 7 meter tersebut sudah tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi anak didik.

“Dari dua gedung sekolah, satu bangunan sekolah bagi klas I, II dan III sudah tidak layak lagi untuk KBM karena kondisi bangunan membahayakan bagi anak didik sebab sewaktu-waktu bangunan dapat  runtuh” kata Diah.

Saat disinggung kapan terakhir lokal kelas tersebut tidak digunakan, dia mengaku sekitar tanggal 20 Januari 2015 ini. Hal itu dengan pertimbangan kerusakan lokal kelas semakin parah. Kayu kuda-kuda penyangga atap terlihat patah sehingga genting terlihat melengkung ke dalam. Selain itu, beberapa bagian kayu ring penyusun genting terlihat lapuk di makan rayap dan beberapa bagiannya telah lepas.

Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah berinisiatif memasang tali pengaman mengelilingi gedung tiga lokal kelas tersebut dan memasang pengumuman larangan agar siswa sekolah dasar di sekolah setempat tidak bermain di dalam gedung sekolah yang rusak.

 “Karena takut atap bangunan sekolah runtuh, kami memasang tali pengaman mengelilingi gedung sekolah dan memasang pengumuman larangan bagi siswa untuk tidak bermain di sana takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selain itu, KBM bagi anak didik terpaksa kami pindahkan di teras sekolah gedung satunya yang masih difungsikan” kata Diah kembali.

 Menyoal kapan terakhir gedung sekolah tersebut di rehab. Dia mengaku sekitar 2012 melalui Dana alokasi khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2011-2012. Namun, tak lebih dari tiga tahun, bangunan tersebut telah mengalami kerusakan. Dia menduga material yang digunakan untuk membangun gedung tersebut asal-asalan.

 “Belum genap tiga tahun gedung sekolah itu mengalami perehaban. Terhitung sekitar November-Desember 2012 kami menempati gedung tersebut dan sekitar tanggal 20 Januari 2015 kami terpaksa pindah karena gedung itu telah rusak dan terancam roboh” ujarnya menambahkan.  

Secara pribadi, dia sangat menyayangkan kondisi ini. Sebab, demi keuntungan sesaat, telah mengorbankan pendidikan 174 siswa, generasi penerus yang bersekolah di sekolah ini.

“Sejak KBM pindah di teras sekolah, anak didik terpaksa masuk sekolah bergantian karena keterbatasan ruang kelas sebab hanya ada dua ruangan bagi kelas 5 dan 6 yang dapat digunakan. Sementara klas 1, 2 dan 3 belajar di teras sekolah sedangkan kelas 5 dan 6 di ruang kelas waktu pagi. Untuk kelas 4 yang dulu diruang kelas 5 yang di sekat terpaksa dialihkan masuk siang” tuturnya.

Menanggapi hal ini, dia berharap gedung sekolah yang rusak tersebut dapat segera dibangun agar dapat segera digunakan kembali. Sebab, berkaitan dengan pendidikan bagi anak didik di sekolah setempat.

“Kami hanya berharap gedung sekolah tersebut dapat segera dibangun untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bagi anak didik. Tanpa dukungan sarana dan prasarana yang memadai khususnya gedung sekolah, pendidikan di Kabupaten Lampung Utara khususnya di sekolah setempat tidak akan berjalan optimal” tuturnya menambahkan.

Sementara, Kepala Unit pelaksana teknis daerah (Ka.UPTD) Dinas Pendidikan Abung Selatan, Pidana di ruang kerjanya mengatakan usulan rehab gedung sekolah telah disampaikan dan dia berharap sekolah tersebut segera dibangun.

“Usulan permohonan rehab gedung telah masuk ke kantor UPTD Dinas Pendidikan dan proposal itu telah disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara. Semoga usulan dapat segera terealisasi” kata dia.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Dikdas) Lampura, Wahidi Suwianto menuturkan pihak Dinas Pendidikan berjanji untuk menindak lanjuti permasalahan ini. Pihaknya, memastikan SDN tersebut akan mendapat bantuan rehab TA 2015 ini.

“Saya akan upayakan dan pastikan SDN 03 Abung Jayo, Kecamatan Abung Selatan mendapat bantuan rehab pembangunan gedun TA 2015 ini” kata dia. (Yud)



Kiriman Berita
YUDHI HARDIYANTO

Posting Komentar

0 Komentar