Aksi Ribuan umat Islam mengikuti aksi super damai 212 di Lapangan Monas, Jumat (2/12/2016). Sumber : Republika.co.id
|
SOLO, Mediawarga.info --
Pelecehan Surah Al-Maidah ayat 51 oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta,
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai memiliki hikmah besar untuk umat Islam
Indonesia. Menurut Direktur Pondok Pesantren Isy Karima, Syihabuddin Al
Hafidz kasus tersebut telah mempersatukan kaum Muslimin Nusantara.
Selain itu kasus pelecehan terhadap Al-Quran menjadi langkah baru bagi
umat Islam Indonesia untuk maju.
"212 kemarin itu baru merupakan ruh Al
Maidah 51, belum seluruh ayat di Alquran. Ada hikmah di situ, dengan
ini umat Islam menjadi kokoh, termasuk kita bisa berkumpul untuk
melakukan kajian keislaman dan shubuh berjamaah," tutur Syihabuddin saat
mengisi kajian keislaman dalam pembukaan aksi subuh berjamaah 1212 di
Masjid MUI Semanggi Solo seperti dilansir Republika.co.id, Ahad (11/12) malam.
Ia berkata pelecehan terhadap Alquran telah terjadi sejak kitab suci umat Islam itu pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itu, kata dia, umat Islam tak perlu merasa kaget akan hal tersebut.
"Jangan kaget, dalam An Naba mereka bertanya-tanya (tentang berita besar), tentang apa itu? Alquran, kerasulan, dan yaumul kiyamah. Tiga pilar ini akan sudah jadi objek pelecehan dari zaman Rasul hingga akhir kiamat nanti," ucap dia.
Ia berkata pelecehan terhadap Alquran telah terjadi sejak kitab suci umat Islam itu pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itu, kata dia, umat Islam tak perlu merasa kaget akan hal tersebut.
"Jangan kaget, dalam An Naba mereka bertanya-tanya (tentang berita besar), tentang apa itu? Alquran, kerasulan, dan yaumul kiyamah. Tiga pilar ini akan sudah jadi objek pelecehan dari zaman Rasul hingga akhir kiamat nanti," ucap dia.
Dengan kejadian beberapa waktu lalu itu, dia berharap umat muslim
agar kembali mempelajari Alquran. Ia berkata, dengan kaum Muslim terus
mempelajari serta mengamalkan Alquran menjadi kekuatan untuk maju.
Taujih Ketua GNPF MUI KH Bachtiar Nasir di Pusdai Bandung, Senin (12/12). Sumber: Tarbawia.com |
Pencanangan Gerakan Sholat Shubuh Berjamaah Nasional di Lapangan Gasibu Bandung (sumber: FB) |
"Alquran mempercepat akselerasi kemenangan, dan ini yang ditakuti mereka (orang-orang yang membenci Islam)," tuturnya.
Di lain sisi, dia juga mengajak umat muslim Indonesia untuk menjadi kaum yang dicintai Allah sebagaimana tertuang dalam petikan surah Al Maidah ayat 54. Yakni umat muslim yang memiliki kelembutan dan terus istiqomah berjuang di jalan-Nya.
Sekitar seribu umat Muslim Solo mengikuti kajian keislaman yang diselenggarakan Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) bersama MUI Kota Solo. Kajian tersebut merupakan pembuka dari rangkaian aksi subuh berjamaah 1212.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan iktikaf dan sholat malam. Puncaknya pelaksanaan sholat subuh berjamaah serta diakhiri dengan sarapan pagi bersama.
Di lain sisi, dia juga mengajak umat muslim Indonesia untuk menjadi kaum yang dicintai Allah sebagaimana tertuang dalam petikan surah Al Maidah ayat 54. Yakni umat muslim yang memiliki kelembutan dan terus istiqomah berjuang di jalan-Nya.
Sekitar seribu umat Muslim Solo mengikuti kajian keislaman yang diselenggarakan Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) bersama MUI Kota Solo. Kajian tersebut merupakan pembuka dari rangkaian aksi subuh berjamaah 1212.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan iktikaf dan sholat malam. Puncaknya pelaksanaan sholat subuh berjamaah serta diakhiri dengan sarapan pagi bersama.
Sementara itu, Tarbawia.com memberitakan Masjid Pusdai Kota Bandung Jawa Barat
tak muat menampung jamaah Subuh Nasional 1212, Senin (12/12/16) dini
hari. Jamaah memadati bagian dalam masjid di lantai utama dan lantai
dua. Jamaah membludak sampai ke halaman masjid.
Pencanangan Gerakan Sholat Shubuh Berjamaah Nasional di Lapangan Gasibu Bandung (sumber: FB) |
Subuh Nasional 1212 merupakan inisiasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa
(GNPF) MUI untuk melakukan konsolidasi kekuatan umat Islam untuk bela
Negara. Gerakan Subuh 1212 adalah follow up dari Aksi Super Damai Bela Islam di Monas Jakarta pada Jum'at (2/12/16) atau aksi 212.
Di Masjid Pusdai Bandung, acara dimulai sejak jam 03:00 WIB. Sebagian
besar jamaah memilih i'tikaf di masjid, sebagian lainnya dari berbagai
penjuru memilih menuju lokasi di malam hari. Kegiatan diawali dengan
Tahajjud berjamaah, muhasabah, tasusiyah, dan taujih Rabbani dari
pengurus GNPF MUI.
Sumber: Republika.co.id dan Tarbawie.com
0 Komentar