Pascabanjir, Warga Pringsewu Masih Butuh Bantuan

Salahsatu rumah warga Pekon Sidoharjo yang butuh bantuan paska banjir (Dok. Mediawarga.info)

Pringsewu, mediawarga.info--Paska banjir  yang melanda Kabupaten Pringsewu selama tiga hari dari Senin (20/02) hingga Rabu (21/02)  membawa persoalan baru. Seperti terpantau oleh Mediawaga.info, Jum’at (24/02) siang, di Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu dan Pekon Ambarawa Timur, Kecamatan Ambarawa. 

Baca: Banjir Landa Kabupaten Pringsewu
 
Pekon Sidoharjo salahsatu lokasi terparah yang diterjang banjir. Ratusan Kepala Keluarga (KK) di delapan RT terpaksa diungsikan sementara akibat banjir yang disebabkan meluapnya sungai Way Buluk. Demikian juga di Ambarawa Timur, diperkirakan 1000 hektar lahan persawahan terendam banjir, dan puluhan KK dievakuasi  karena terjebak banjir. 

Baca: Banjir Rendam 1000 Hektar Sawah di Kabupaten Pringsewu

Menurut Camat Ambarawa, Ani Sundari, di Kecamatan Ambarawa, setidaknya 5 Pekon terendam banjir, yaitu Pekon Ambarawa, Ambarawa Barat, Ambarawa Timur,  Sumber Agung, dan Kresnomulyo.   

"Ketinggian banjir di Pekon Ambarawa hampir mencapai satu meter menggenangi dusun 2. Sedangkan di Ambarawa Timur Dusun 2 terisolasi. setidaknya 15 rumah di Pekon Ambarawa Timur dan 20 rumah di Pekon Ambarawa juga sudah di evakuasi," Ungkap alumni STPDN ini kepada mediawarga.info melalui percakapan WhatsApp Messenger, Selasa (21/02) malam.

Sementara itu, di Pekon Sidoharjo, setidaknya 350 KK atau 1400 jiwa terpaksa diungsikan sementara akibat banjir besar yang melanda wilayah tersebut. Ada 8 wilayah RT yang terdampak banjir di Pekon Sidoharjo. 
Menurut Koordinator Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Sidomaju Pekon Sidoharjo yang ditemui Mediawarga.info, Rabu (22/02) siang, sebenarnya hampir 20 tahun wilayah Sidoharjo terbebas dari banjir. Terakhir terjadi banjir besar di Pekon Sidoharjo tahun 1997.

"Tahun ini, banjir paling parah, biasanya tidak sampai beberapa jam, banjir sudah surut, tapi tahun ini luas wilayah yang terdampak banjir bertambah dan surutnya lama, khususnya di RT. 06 dan RT. 10 LK. 04 wilayah terparah yang terdampak banjir,"Ujar Manvangati.

Paska banjir, warga di dua pekon tersebut masih membutuhkan bantuan, khususnya kebutuhan pokok, perbaikan beberapa rumah warga miskin serta pengobatan akibat timbulnya penyakit paska banjir seperti gatal-gatal.

Seperti yang diceritakan oleh Triono (55 Tahun), warga RT.06/LK.04 Sidoharjo. Triono menuturkan, sebagai buruh harian lepas pengangkut genteng, sementara menganggur karena belum beroperasinya pabrik-pabrik genteng di Sidoharjo sebagai salahsatu sentra industri genteng di Kabupaten Pringsewu.
 
Triono, warga Sidoharjo dan keluarga masih membutuhkan bantuan paska banjir (Dok. Mediawarga.info)
“Saya baru dapat bantuan 5 Kg beras dan Mie Instant dari Kampus Darmajaya, kami masih membutuhkan bantuan sembako lagi” ungkap Bapak 2 putra ini.

Sementara itu warga lainnya, Siti Amanah (47 tahun), tampak terlihat sedih, rumahnya yang sangat sederhana terancam roboh karena batubata rumahnya tergerus air banjir.

“Rumah saya  batu batanya mau lepas akibat banjir kemarin, sejak lama saya mengajukan bantuan rehabilitasi rumah, namun karena terkendala status tanah, belum dapat bantuan sampai sekarang,”Ungkap Siti Amanah, sambil menunjukan kerusakan rumahnya kepada mediawarga.info.
 
Rumah Siti Aminah, warga Sidoharjo yang sederhana (Dok. Mediawarga.info)

Siti Amanah juga baru mendapat bantuan sembako dan mengharapkan pemerintah merehab rumahnya agar tidak roboh walaupun rumahnya masih menumpang di tanah orang lain.

Ada juga warga yang mengaku belum mendapat bantuan seperti Mbah Wakiah (85 tahun).

“Karena saya mengungsi jauh, saya belum dapat bantuan apapun termasuk sembako,” ungkap Mbah Wakiah yang tinggal dirumah yang sangat sederhana ini.

Mbah Wakiah (85 tahun) salahsatu korban banjir di Sidoharjo yang tidak menerima bantuan (Dok: Mediawarga.info)
Selain warga masih membutuhkan bantuan paska banjir, tampak beberapa infrastruktur rusak seperti drainase, jalan aspal desa dan jalan lingkungan.

Seperti halnya di Sidoharjo, warga Ambarawa  Timur juga masih membutuhkan bantuan sembako, perbaikan prasarana Infrastruktur serta kepastian hasil pertanian warga masih bisa dipanen.

Menurut Camat Ambarawa, Ani Sundari, Pekon Ambarawa Timur akan mendapat bantuan pembangunan gorong-gorong paska banjir ini di 3 titik. 

Ani Sundari, Camat Ambarawa (Dok. Mediawarga.info)
“Dinas Pertanian juga akan memberikan bantuan kepada petani agar tanaman padi yang 2 hari terendam banjir masih bisa dipanen,” Ungkap Camat kelahiran Ambarawa ini ketika ditemui Mediawarga.info di Sekretariat Kelompok Wanita Tani Ambarawa Timur, Jum’at (24/02) sore.

Bagi pembaca Mediawarga.info yang ingin menyalurkan bantuan kepada warga korban banjir di Sidoharjo, Pringsewu, bisa menghubungi Koordianator LKM Sidomaju, Manvangati, dengan contact person : 085378781754. Untuk Pekon Ambarawa Timur bisa langsung berkoordinasi dengan Kantor Pemerintahan Kecamatan Ambarawa.

Baca juga: PPRBK Harus Menjadi Program Mainstream, #CoretanRidwan
 

Posting Komentar

0 Komentar