Rapat Koordinasi (Rakor) bulanan Pemkab Pringsewu yang dihadiri langsung oleh Penjabat Bupati, Yuda Setiawan, bertempat di Aula Pekon Podosari Kecamatan Pringsewu, Selasa (28/02/2017). |
Pringsewu, Mediawarga.info--Pemkab
Pringsewu gelar Rapat Koordinasi (Rakor) bulanan yang dihadiri langsung oleh
Penjabat Bupati, Yuda Setiawan, bertempat di Aula Pekon Podosari Kecamatan
Pringsewu, Selasa (28/02/2017). Rakor diikuti semua Organisasi Perangkat Daerah
(OPD), Camat dan Kepala Pekon.
Rakor
bulan ini fokus membahas dampak pascabanjir yang menerjang Pringsewu pada 21-22
Februari 2017 yang lalu.
Baca : Banjir Landa Kabupaten Pringsewu
Baca : Banjir Landa Kabupaten Pringsewu
Dalam
sambutannya Penjabat Bupati mengucapkan terima kasih kepada semua OPD, Camat
dan Kepala Pekon atas kerjasamanya menangani banjir Pringsewu dengan cepat.
“Banjir
adalah satu dampak, diantaranya karena tergerusnya
lahan-lahan konservasi oleh permukiman
sehingga mengganggu ekosistem,’ Ujar Yuda Setiawan.
Menurutnya,
semua OPD, Camat dan Kepala Pekon harus
segera mengidentifikasi kerusakan infrastruktur, penanganan penyakit
pascabanjir serta mendata berapa hektare lahan persawahan yang terancam puso.
Dinas
Pertanian Pringsewu dalam laporannya
Kepada Penjabat Bupati memaparkan kurang lebih 1.161 hektare lahan
persawahan terendam, tersebar di 6 Kecamatan, dengan rincian: Kecamatan
Pardasuka 4 hektare, Ambarawa 695 hektare,
Pringsewu 119 hektare, Gadingrejo 327 hektare, Sukoharjo 16 hektare
serta Banyumas 80 hektare.
Menurut
Dinas Pertanian Pringsewu, beberapa infrastruktur pertanian butuh perbaikan dan
kurang lebih 2 persen lahan persawahan terancam puso. Oleh
karena itu untuk mengantisipasi gagal panen tahun ini pihaknya telah menyiapkan
80 hektare lahan benih baru.
Menjawab
laporan tersebut, Yuda Setiawan meminta Dinas Pertanian berkoordinasi dengan
Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) untuk
membangun kembali infrastruktur pertanian yang rusak seperti irigasi, tanggul
dan talud.
Dalam
sesi tanya jawab, Kecamatan Pringsewu melaporkan 331 Kepala Keluarga (KK) di
Pekon Sidoharjo terdampak banjir, tersebar di 8 RT. Warga Sidoharjo telah
menerima bantuan dari Pemerintah Pekon, donatur dan Pemerintah Kabupaten.
Kecamatan Pringsewu juga meminta pembuatan Bronjong sungai Way Bulok dan
normalisasi sungai Way Sidoharjo.
Baca: Pascabanjir, Warga Pringsewu Masih Butuh Bantuan
Baca: Pascabanjir, Warga Pringsewu Masih Butuh Bantuan
Semantara
itu, Camat Gading Rejo melaporkan, baru
2 Pekon di wilayahnya yang menerima bantuan dari Pemkab, sedangkan yang
terdampak banjir di Kecamatan Pringsewu ada 11 Pekon. Pihaknya juga memohon
kepada Pemkab untuk segera membangun sodetan di Pasar Gading Rejo.
Banjir Pringsewu tahun
ini terbilang paling parah. Tidak hanya merendam 1.161 hektare lahan sawah,
namun juga menyebabkan ratusan KK dievakuasi serta mengakibatkan 1 orang bocah
8 tahun, Fikri bin Jono, tewas tenggelam di Sungai Mangan Pekon Adiluwih yang
berarus deras pasca hujan pada Rabu (22/02/2017) sekitar pukul 17.00 WIB.
1 Komentar
Masih tetap #bersamamelawanviruscorona cukup #dirumahaja dan utk mengusir kejenuhan yang anda rasakan. silahkan bisa lsg join dan cukup bermain game SERUUU abisss yang ada di situsjadul.com serta bisa pilih/ambil bonusnya guys.
BalasHapus