Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (Antara) |
JAKARTA, Mediawarga.info--Paket kebijakan ekonomi jilid 10
yang diterbitkan pada Kamis (11/2/2016) berfokus pada perluasan lapangan
kerja dan menopang pertumbuhan ekonomi.
Wakil Presiden
Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan membuka kesempatan lebih besar
kepada masyarakat untuk mencapai kesejahteraan.
Di
tengah maraknya aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) saat ini, pemerintah
berupaya menanggulangi meningkatnya pengangguran dengan berbagai
program strategis dan peraturan yang mendukung dalam paket kebijakan
tersebut.
"Pokoknya kita membuka lebih banyak kesempatan
untuk lapangan kerja, semua tujuannya adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi," paparnya seusai menghadiri pembukaan Bali Clean Energy Forum
2016 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/2/216).
Hari ini,
pemerintah mengumumkan rincian poin-poin perubahan kebijakan pendukung
ekonomi dalam paket kebijakan jilid kesepuluh di Istana Presiden.
Dalam
pemberitaan sebelumnya dijelaskan, hampir semua jenis usaha dalam
daftar negatif investasi (DNI) berubah. Investasi asing dibuka lebih
lebar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin
Nasution mengatakan revisi DNI telah rampung. Perubahan terjadi hampir
di seluruh jenis usaha yang diatur dalam Perpres No. 39/2014 tentang
Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan
Persyaratan di Bidang Penanaman Modal berubah.
Dia
menjelaskan revisi DNI bakal masuk dalam paket ekonomi 10. Draf dari
Menko Perekonomian telah dibahas dalam sidang kabinet yang dipimpin
Presiden Joko Widodo Rabu (10/2). (Bisnis.com)
0 Komentar